D. Pembuktian Pernyataan Matematis Keterbagian
Perlu kita ingat bahwa yang namanya belajar akan menjadi maksimal apabila kita menguasai konsepnya. Nah salah satu cara melatih pemahaman konsep suatu materi adalah dengan membuktikan rumus. Singkatnya sih, dengan membuktikan rumus, kita dituntut untuk memahami beberapa konsep sekaligus. Nah kali ini kita akan belajar memahami salah satu cara membuktikan rumus, yaitu dengan Induksi Matematika. Induksi Matematika hanya bisa digunakan untuk setiap model matematika berupa persamaan atau pertidaksamaan yang variabel acaknya merupakan Bilangan Asli. Artinya kamu tidak bisa menggunakan Induksi Matematika pada model matematika baik berupa persamaan atau pertidaksamaan yang variabel acaknya BUKAN Bilangan Asli.
Jumlah satu suku S1 | = | 1 | = | \( \frac{1 . 2}{2} \) |
Jumlah dua suku S2 | = | 1 + 2 = 3 | = | \( \frac{2 . 3}{2} \) |
Jumlah tiga suku S3 | = | 1 + 2 + 3 = 6 | = | \( \frac{3 . 4}{2} \) |
Jumlah empat suku S4 | = | 1 + 2 + 3 + 4 = 10 | = | \( \frac{4 . 5}{2} \) |
Limit fungsi f(x) di suatu titik x = a adalah nilai yang didekati oleh f(x) untuk x mendekati a dan x ≠ a. Jika x mendekati a maka f(x) mendekati L, ditulis:
Perhatikan grafik berikut untuk memahami bagaimana limit bekerja saat x mendekati 2:
Langkah-langkah menentukan limit fungsi:
Misalkan k bilangan bulat positif, f dan g fungsi yang memiliki limit di x = c, maka:
Simak video berikut untuk memahami konsep limit lebih lanjut:
Kembali ke Menu Sebelumnyaa. Titik Terletak pada Garis
Titik A dikatakan terletak pada garis g jika garis g melalui titik A.
b. Titik Terletak di Luar Garis
Titik A dikatakan terletak di luar garis g jika garis g tidak melalui titik A.
a. Titik Terletak pada Bidang
Titik P dikatakan terletak pada bidang α jika bidang α melalui titik P.
b. Titik Terletak di Luar Bidang
Titik P dikatakan terletak di luar bidang α jika bidang α tidak melalui titik P.
a. Berpotongan
Garis g dan h yang terletak pada sebuah bidang dikatakan berpotongan jika kedua garis tersebut memiliki tepat satu titik persekutuan.
b. Berimpit
Jika setiap titik pada garis g terletak pada garis h maka dikatakan g berimpit dengan garis h.
Dengan kata lain, dua garis tersebut memiliki paling sedikit dua titik persekutuan (A dan B).
c. Sejajar
Garis g dan h yang terletak pada sebuah bidang dikatakan sejajar (ditulis : g // h jika kedua garis tersebut tidak memiliki titik persekutuan.
d. Bersilangan
Jika garis g dan h tidak memiliki titik persekutuan, tidak sejajar dan tidak terletak pada satu bidang maka garis g dan h dikatakan bersilangan.
a. Berimpit
Suatu garis dikatakan berimpit dengan bidang jika setiap titik pada garis juga terletak pada bidang.
b. Sejajar
Garis dikatakan sejajar dengan bidang α karena garis dan bidang tersebut tidak memiliki titik persekutuan.
c. Berpotongan
Garis dan bidang dikatakan berpotongan jika memiliki tepat satu titik persekutuan.
a. Berimpit
Dua bidang disebut berimpit apabila semua titik dari kedua bidang tersebut berimpit.
b. Sejajar
Dua bidang disebut sejajar apabila semua titik dan garis-garis pada salah satu bidang tidak memiliki titik persekutuan dengan bidang lainnya.
c. Berpotongan
Dua bidang disebut berpotongan apabila memiliki satu garis potong.
David Hilbert (1862–1943) adalah salah satu matematikawan terbesar dalam sejarah, yang kontribusinya telah membentuk banyak cabang dalam matematika modern. Lahir di Königsberg, Jerman (sekarang Kaliningrad, Rusia), Hilbert dikenal karena pemikirannya yang mendalam, pendekatannya yang sistematis, dan ambisinya untuk menciptakan dasar yang kokoh bagi seluruh bidang matematika.
David Hilbert lahir pada 23 Januari 1862. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Königsberg, tempat ia menunjukkan minat luar biasa pada matematika. Di sana, ia berinteraksi dengan matematikawan ternama lainnya, seperti Ferdinand von Lindemann, yang membimbingnya selama studi doktoralnya.
Hilbert memberikan kontribusi penting dalam berbagai bidang matematika, termasuk:
Pada awal kariernya, Hilbert menulis karya besar tentang teori invarian. Ia berhasil menunjukkan bahwa teori invarian dapat diselesaikan dengan metode sistematis, yang kemudian dikenal sebagai Teorema Dasar Hilbert.
Pada tahun 1899, Hilbert menerbitkan Grundlagen der Geometrie (Dasar-Dasar Geometri), di mana ia menyusun 20 aksioma yang lebih lengkap dan logis untuk mendefinisikan ruang geometri.
Hilbert juga berkontribusi dalam teori bilangan dan analisis matematika, termasuk dalam persamaan diferensial dan integral, yang kelak melahirkan cabang analisis fungsional.
Konsep ruang Hilbert menjadi fundamental dalam fisika kuantum dan analisis fungsional. Ini adalah salah satu pencapaian penting Hilbert dalam membangun jembatan antara matematika dan fisika.
Pada tahun 1900, dalam Kongres Matematika Internasional di Paris, Hilbert mempresentasikan 23 masalah terbuka dalam matematika. Masalah-masalah ini menjadi pendorong utama bagi perkembangan matematika sepanjang abad ke-20.
Hilbert mengembangkan Program Hilbert, yakni usaha untuk membuktikan bahwa semua matematika dapat dibangun dari sistem aksioma yang konsisten dan logis. Namun, program ini terguncang setelah Kurt Gödel membuktikan teorema ketidaklengkapan-nya pada tahun 1931, yang menyatakan bahwa tidak semua kebenaran matematika dapat dibuktikan dalam sistem formal.
Meski tidak semua tujuannya tercapai, warisan Hilbert tetap besar. Pendekatan aksiomatik dan formal yang ia usung kini menjadi standar dalam penyusunan teori matematika.
“Wir müssen wissen — wir werden wissen.”
“Kita harus tahu — kita akan tahu.”
David Hilbert meninggal pada 14 Februari 1943 di Göttingen, Jerman. Meskipun masa tuanya diwarnai oleh gejolak politik dan perang, pemikiran dan kontribusinya tetap hidup hingga kini dalam dunia matematika dan sains.
David Hilbert adalah tokoh sentral dalam transformasi matematika modern. Dengan kontribusinya dalam geometri, logika, dan teori bilangan, ia membuktikan bahwa matematika bukan sekadar angka, tetapi merupakan dasar pemikiran manusia yang rasional dan mendalam.
Apabila fungsi f(x) mempunyai turunan untuk setiap x anggota domain D, dengan D ∈ bilangan real, maka turunan fungsi dari f(x) adalah f′(x) yang dirumuskan sebagai berikut:
Tentukan turunan dari f(x) = x².
Penyelesaian:
Jadi, turunan dari f(x) = x² adalah f′(x) = 2x.
Misalkan f, u, dan v adalah fungsi-fungsi dalam x, C adalah suatu konstanta, dan n adalah bilangan bulat positif, maka berlaku rumus-rumus berikut:
f(x) = u(x) + v(x)
, maka f'(x) = u'(x) + v'(x)
.f(x) = u(x) - v(x)
, maka f'(x) = u'(x) - v'(x)
.f(x) = u(x) × v(x)
, maka f'(x) = u'(x)v(x) + v'(x)u(x)
.f(x) = u(x)/v(x)
, makaf'(x) = [u'(x)v(x) - v'(x)u(x)] / [v(x)]²
f(x) = sin(x)
, maka f'(x) = cos(x)
.f(x) = cos(x)
, maka f'(x) = -sin(x)
.1. Tentukan turunan dari f(x) = 3x² + 2x + 1
Penyelesaian:
f'(x) = 3 × 2x¹ + 2 × 1 + 0 = 6x + 2
2. Tentukan turunan dari f(x) = x²(2x + 3)
Penyelesaian:
Misalkan f(x) = u(x) × v(x)
dengan:
u(x) = x²
→ u'(x) = 2x
v(x) = 2x + 3
→ v'(x) = 2
Maka turunan f(x)
adalah:
f'(x) = (2x)(2x + 3) + (2)(x²)
= 4x² + 6x + 2x² = 6x² + 6x
3. Tentukan turunan fungsi aljabar berikut:
a) Turunan konstanta adalah nol (rumus dasar 1).
\( y = 3 \Rightarrow y' = 0 \)
b) Rumus dasar 2) dengan \( n = 5 \)
\( y = x^5 \Rightarrow y' = n \cdot x^{n-1} = 5 \cdot x^{5-1} = 5x^4 \)
c) Rumus dasar 2, dan gunakan sifat eksponen:
\( y = \frac{5}{x^2} = 5x^{-2} \Rightarrow y' = n \cdot a \cdot x^{n-1} = (-2) \cdot 5 \cdot x^{-3} = -10x^{-3} = \frac{-10}{x^3} \)
d) Gunakan rumus dasar 2, dan sifat eksponen:
\( y = 3\sqrt{x} = 3x^{\frac{1}{2}} \Rightarrow y' = n \cdot a \cdot x^{n-1} = \frac{1}{2} \cdot 3 \cdot x^{-\frac{1}{2}} = \frac{3}{2} \cdot \frac{1}{\sqrt{x}} = \frac{3}{2\sqrt{x}} \)
e) Rumus dasar 2, dan gunakan sifat eksponen:
\( y = \frac{2}{3x\sqrt{x}} = \frac{2}{3x^{3/2}} = \frac{2}{3}x^{-3/2} \)
\( y' = n \cdot a \cdot x^{n-1} = -\frac{3}{2} \cdot \frac{2}{3} \cdot x^{-\frac{5}{2}} = -x^{-\frac{5}{2}} = \frac{-1}{x^{2}\sqrt{x}} \)
f) Rumus dasar 2, dan gunakan sifat eksponen:
\( y = \frac{3}{2} \cdot x^{3/5} \Rightarrow y' = n \cdot a \cdot x^{n-1} = \frac{3}{2} \cdot \frac{3}{5} \cdot x^{-2/5} = \frac{9}{10} \cdot x^{-2/5} = \frac{9}{10\sqrt[5]{x^2}} \)
4. Tentukan turunan fungsi aljabar berikut:
Gunakan rumus dasar 5 & 6 untuk menurunkan setiap suku pada fungsi aljabar berikut.
Misalkan:
\( U = 3x^2 \Rightarrow U' = 6x \)
\( V = 2x \Rightarrow V' = 2 \)
Sehingga:
\( f'(x) = U' - V' = 6x - 2 \)
Ubah bentuk akar:
\( f(x) = 2x^{1/2} + 5x^3 - 7 \)
\( f'(x) = \frac{1}{2} \cdot 2x^{-1/2} + 15x^2 \)
\( f'(x) = \frac{1}{\sqrt{x}} + 15x^2 \)
\( f'(x) = 5x^4 + 6x^2 - 3 \)
Gunakan rumus turunan hasil kali: \( y = U \cdot V \Rightarrow y' = U'V + UV' \)
Penyelesaian:
Gunakan rumus dasar iv. Misalkan:
\( U = (x^2 - 1) \Rightarrow U' = 2x \)
\( V = (2x^3 + x) \Rightarrow V' = 6x^2 + 1 \)
Maka turunan:
\( y' = U' \cdot V + U \cdot V' \)
Substitusi:
\( y' = 2x(2x^3 + x) + (x^2 - 1)(6x^2 + 1) \)
Hitung:
\( = 4x^4 + 2x^2 + 6x^4 + x^2 - 6x^2 - 1 \)
\( = 10x^4 - 3x^2 - 1 \)
Jadi, turunannya adalah:
\( y' = 10x^4 - 3x^2 - 1 \)